Jumat, 14 November 2014

Mari Cegah Penyakit HIV/AIDS!

   Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.
            Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS, sistem kekebalan tubuhnya akan menurun drastis. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
            Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia disana.Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
            Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
            Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.
Gejala-gejala penyakit HIV AIDS:
1.      Demam tinggi berkepanjangan
2.      Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
3.      Hilangnya nafsu makan, mual dan muntah
4.      Mengalami diare yang kronis
5.      Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
6.      Batuk berekepanjangan
7.      Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
8.   Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
9.      Kurang ingatan
10.  Sakit kepala
11.   Sulit berkonsentrasi
12.  Respon anggota gerak melambat
13.  Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
14.  Mengalami tensi darah rendah
15.  Reflek tendon yang kurang
16.  Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
17.  Infeksi jaringan kulit rambut
18.  Kulit kering dengan bercak-bercak

Penularan HIV AIDS dapat melalui:
1.      Hubungan seks kelamin
2.      Hubungan seks oral
3.      Hubungan seks melalui anus
4.      Transfusi darah
5.      Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik)
6.      Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui

Obat-obatan HIV AIDS:
1.  NRTI  (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
2. NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor

Cara mencegah HIV AIDS sebagai berikut:
1.  Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3.  Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks)
4.  Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
5.   Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
6.   Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
7.    Jauhi narkoba.


                    http://penyakithivaids.com/hiv-aids/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar