A. Arsitektur Komputer
1. Pengertian Arsitektur Komputer
Arsitektur
komputer adalah dapat dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai suatu
seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah
komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target
biayanya. Dalam bidang teknik komputer, definisi arsitektur komputer adalah
suatu konsep perencanaan dan juga struktur pengoperasian dasar dari suatu
sistem komputer atau ilmu yang bertujuan untuk perancangan sistem komputer.
2. Komponen Arsitektur Komputer
Komponen komputer dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
a.
Input:
Input (masukan) adalah perangkat
keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah
ke dalam komputer yang berupa signal
input atau maintance input. Di
dalam sistem komputer, signal input
berupa data yang di masukkan ke dalam sistem komputer. Sedangkan maintance input berupa program yang
dignakan untuk mengolah data yang dimasukkan.
b.
Pemroses: Sebah komponen komputer yang bekerja
untuk mengolah data yang masuk ke dalam komputer.
c.
Penyimpanan: Sebuah komponen komputer yang
berungsi untuk menyimpan data baik sementara atau selamanya.
d.
Output:
Output (keluaran) adalah perangkat
keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil
pengolahan data. Keluaran dapat berupa hardcopy
(ke kertas), softcopy (ke monitor),
ataupun berupa suara.
B. Struktur Kognisi Manusia
Sebelum membahas apa itu struktur kognisi manusia, ada
baiknya kalau kita mengartikan kata struktur dan kognisi terlebih
dahulu untuk mempermudah kita dalam memahaminya. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur
adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama
lain dalam satu kesatuan.
Sedangkan kognitif, menurut Drever disebutkan bahwa kognisi adalah
istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi,
penangkapan makna, penilaian, dan penalaran. Kognisi adalah konsep umum yang
mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat,
memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan
menilai.
C. Hubungan Antara Arsitektur Komputer dengan
Struktur Kognisi Manusia
Sehingga analisa yang mendasar antara arsitektur komputer dengan
struktur kognisi manusia adalah:
Struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang
terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem,
skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan
pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia
sehingga mempunyai struktur yang sangat kompleks.
Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur
pengoperasian dasar dari suatu sistem computer yang kompleks, namun tidak
sekompleks kognisi manusia. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi
fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan
proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan
dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan, terutama mengenai bagaimana
CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke
memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur
komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.
D. Perbedaan Antara Arsitektur Komputer dan
Struktur Kognisi Manusia
Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer, yaitu:
1)
Kelebihan:
·
Memiliki processor yang berjumlah lebih dari
satu
·
Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
·
Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu
bersamaan
·
Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
2)
Kekurangan:
·
Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan
ruangan yang besar untuk menyimpannya
·
Harganya sangat mahal
·
Interface
dengan pengguna masih menggunakan teks
·
Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu
:
1)
Kelebihan:
·
Struktur kognisi lebih sistematis sehingga
memiliki arah dan tujuan yang jelas
·
Banyak memberi motivasi agar terjadi proses
belajar
·
Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
2)
Kekurangan:
·
Membutuhkan waktu yang cukup lama
·
Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan
sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara
berpikir mereka