A. Hierarki Data
Menurut Kadir
(2000) secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang
terdiri atas elemen data, rekaman, dan berkas (file).
1.
Elemen data
Elemen data
adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang
bermakna. Pada data kepegawaian elemen data dapat berupa nama pegawai, kota
tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai. Istilah lain
untuk elemen data adalah medan (field),
kolom, item, dan atribut.
2.
Rekaman
Rekaman
adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama,
alamat, kota, dan tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah
rekaman. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan
istilah tupelo atau baris.
3.
Berkas
Himpunan
seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat
dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek.
B. Metode Peyimpanan CBIS
Dalam
pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan
data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut.
Penyimpanan data sekunder pada database terdapat dua macam yaitu:
1.
SASD (Serial/ Sequential Accesss Storage Device) adalah suatu perangkat
simpan yang bekerja secara sekuensial, dengan kata lain perangkat penyimpanan
ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari awal sampai akhir tanpa
ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh perangkat ini adalah magnetic
tape, punched card, dan paper tape. Perangkat simpan ini sudah jarang dipakai
dan relatif lambat tetapi harga relatif murah. Perangkat SASD biasanya
digunakan untuk membuat cadangan (back up)
data dan program.
2.
DASD (Direct Access Storage Device) merupakan jenis memori eksternal yang
mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya seperti magnetik (floopy disk, hard disk), removable hard disk (zip disk, flash disk) dan optical disk. Penyimpanan akses langsung
suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat
diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan. DASD memiliki
mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan kelokasi manapun dalam
medium penyimpanan.
C. Pemrosesan Batch
Tujuan
dari sistem ini adalah memperbarui tiga file
master, persedian, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya
memperbarui file batch mereka secara
harian, yang disebut sikulus harian. Adanya periode waktu antara satu
pengolahan dengan pengolahan berikutnya. Dua keunggulan pemrosesan batch, adalah:
1.
Organisasi meningkatkan efisien dengan
bersama-sama mengelompokkan sejumlah besar transaksi kedalam kelompok daripada
memproses setiap peristiwa secara terpisah.
2.
Memberikan sarana kontrol atas
pemrosesan transaksi, keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan secara
periodik merekonsiliasi kelompok transaksi dengan angka kontrol.
D. Pemrosesan Online
Pengolahan
transaksi satu persatu, saat terjadinya transaksi karena pengolahan online
berorientasi transaksi. Pengolahan online
dikembangkan untuk mengatasi masalah file
yang ketinggalan jaman.
E. Sistem Real Time
Sistem
yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer
berespon cepat pada sistem fisik. Bisa juga sebagai mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan secara cepat sehingga output yang dihasilkan dapat
diterima dalam waktu yang relatif sama. Sistem ini merupakan bentuk khusus dari
sistem online yang diperluas
kemampuannya dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi
dari sistem fisik tersebut.
SUMBER:
Kadir, A. (2000). Konsep dan
tuntutan praktis basis data. Yogyakarta: ANDI.