Senin, 13 November 2017

Lingkup Data CBIS


A.   Hierarki Data
Menurut Kadir (2000) secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman, dan berkas (file).

         1.        Elemen data
Elemen data adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian elemen data dapat berupa nama pegawai, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.
         2.        Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah tupelo atau baris.
         3.        Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek.

B.   Metode Peyimpanan CBIS
Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Penyimpanan data sekunder pada database terdapat dua macam yaitu:
         1.        SASD (Serial/ Sequential Accesss Storage Device) adalah suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial, dengan kata lain perangkat penyimpanan ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh perangkat ini adalah magnetic tape, punched card, dan paper tape. Perangkat simpan ini sudah jarang dipakai dan relatif lambat tetapi harga relatif murah. Perangkat SASD biasanya digunakan untuk membuat cadangan (back up) data dan program.
         2.        DASD (Direct Access Storage Device) merupakan jenis memori eksternal yang mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya seperti magnetik (floopy disk, hard disk), removable hard disk (zip disk, flash disk) dan optical disk. Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan. DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan kelokasi manapun dalam medium penyimpanan.

C.   Pemrosesan Batch
Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master, persedian, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut sikulus harian. Adanya periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahan berikutnya. Dua keunggulan pemrosesan batch, adalah:
                       1.        Organisasi meningkatkan efisien dengan bersama-sama mengelompokkan sejumlah besar transaksi kedalam kelompok daripada memproses setiap peristiwa secara terpisah.
                       2.        Memberikan sarana kontrol atas pemrosesan transaksi, keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan secara periodik merekonsiliasi kelompok transaksi dengan angka kontrol.

D.   Pemrosesan Online
Pengolahan transaksi satu persatu, saat terjadinya transaksi karena pengolahan online berorientasi transaksi. Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman.

E.   Sistem Real Time
Sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik. Bisa juga sebagai mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan secara cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Sistem ini merupakan bentuk khusus dari sistem online yang diperluas kemampuannya dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik tersebut.



SUMBER:

Kadir, A. (2000). Konsep dan tuntutan praktis basis data. Yogyakarta: ANDI.

Senin, 09 Oktober 2017

ARSITEKTUR KOMPUTER DAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA


A.      Arsitektur Komputer
Hasil gambar untuk arsitektur komputer

1.       Pengertian Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer adalah dapat dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai suatu seni mengenai cara interkoneksi antara berbagai komponen perangkat keras atau hardware untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang dapat memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target biayanya. Dalam bidang teknik komputer, definisi arsitektur komputer adalah suatu konsep perencanaan dan juga struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer atau ilmu yang bertujuan untuk perancangan sistem komputer.

2.       Komponen Arsitektur Komputer
Komponen komputer dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
a.    Input: Input (masukan) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer yang berupa signal input atau maintance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang di masukkan ke dalam sistem komputer. Sedangkan maintance input berupa program yang dignakan untuk mengolah data yang dimasukkan.
b.    Pemroses: Sebah komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk ke dalam komputer.
c.     Penyimpanan: Sebuah komponen komputer yang berungsi untuk menyimpan data baik sementara atau selamanya.
d.    Output: Output (keluaran) adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hardcopy (ke kertas), softcopy (ke monitor), ataupun berupa suara.

B.      Struktur Kognisi Manusia
Sebelum membahas apa itu struktur kognisi manusia, ada baiknya kalau kita mengartikan kata struktur dan kognisi terlebih dahulu untuk mempermudah kita dalam memahaminya. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Sedangkan kognitif, menurut Drever disebutkan bahwa kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran. Kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai.

C.      Hubungan Antara Arsitektur Komputer dengan Struktur Kognisi Manusia
Sehingga analisa yang mendasar antara arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia adalah:
Struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia sehingga mempunyai struktur yang sangat kompleks.
Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem computer yang kompleks, namun tidak sekompleks kognisi manusia. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan, terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.

D.      Perbedaan Antara Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia
Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer, yaitu:
1)      Kelebihan:
·         Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
·         Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
·         Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
·         Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
2)      Kekurangan:
·         Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
·         Harganya sangat mahal
·         Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
·         Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :
1)      Kelebihan:
·         Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
·         Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
·         Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
2)      Kekurangan:
·         Membutuhkan waktu yang cukup lama

·         Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka