Senin, 19 Oktober 2015

Apakah Kaitan Antara Psikologi dengan Teknologi Internet?

Selamat menikmati bacaan blog saya, para blogger. Kali ini saya akan membahas tentang kaitan antara ilmu psikologi dengan adanya teknologi internet. Berhubung zaman sekarang adalah zaman era modern, zaman dimana semuanya serba canggih dan manusia semakin lupa dengan lingkungan disekitarnya.
Bila kita perhatikan saat di tempat umum, adakah orang yang mengobrol bertatap muka untuk membahas hal-hal yang sekiranya berita penting di masyarakat? Saya rasa tidak, orang-orang yang memiliki gadget canggih kemungkinan akan berkutat pada layar gadget-nya. Di zaman seperti ini, banyak orang yang apatis terhadap lingkungannya sendiri. Saya ambil contoh, saat saya berada di Angkutan Umum Antar-Kota (angkot), lalu di transportasi lain seperti KRL, dan di tempat lainnya, saya merasa hampir sebagian orang disekitar saya tidak memperdulikan lingkungannya dan lebih memilih untuk setia terhadap gadget-nya. Tidak usah jauh-jauh, saat kalian sedang asyik mengobrol dengan teman kelas kalian. Perhatikan saja, apakah dia menatap wajah langsung atau tatapannya hanya tertuju pada layar gadget-nya? Itu merupakan salah satu tanda bahwa teknologi internet sudah sangat menjiwai para penggunanya. Nah, mungkin teman-teman masih bingung. “Lalu, apa hubungannya psikologi sama internet? Masih bingung deh...”. Baik, saya akan menjelaskan tentang psikologi terlebih dahulu.
Psikologi itu kan ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan fungsi mentalnya secara ilmiah. Dan bila kita kaitkan dengan adanya teknologi internet, kita dapat memperhatikan perilaku apa saja yang sekiranya dapat membuat perilaku manusia berubah secara cepat ataupun lambat. Dalam ilmu psikologi, orang yang sudah kecanduan akan gadget-nya masing-masing dan takut dipisahkan dengan gadget-nya dapat disebut dengan Nomophobia (No Mobile No Phone Phobia).
Dewasa ini, banyak usia anak SD yang sudah memiliki gadget canggih keluaran terbaru. Dan dari adanya gadget itulah akan timbul banyak permasalahan baru dalam perilaku anak sehari-hari. Meskipun tidak melulu menimbulkan masalah, gadget juga dapat memberikan manfaat jika intensitas penggunaannya benar. Saya kira, untuk kalangan anak SD masih butuh pendampingan orangtua dalam mengakses internet. Apalagi teknologi zaman sekarang tidak dapat dipredeksi konten apa saja yang akan muncul, yang akan membuat si anak penasaran dengan konten tersebut. Bagus jika kontennya berbobot untuk anak seusianya, tapi bagaimana jika konten tersebut adalah konten yang buruk dan akan mengahancurkan otaknya? Maka dar itu,pendampingan orangtua sangatlah dibutuhkan saat si anak mengakses internet. Orangtua juga harus bisa memberi masukan saat si anak mengakses internet, masukkan yang dimaksud seperti bagaimana cara membuat prakarya dari sisa bahan-bahan bekas? Bukankah itu masukkan yang baik bukan?
Berikut saya akan sedikit menjelaskan apa saja dampak positif dan negatif pada teknologi internet. Dimulai dari dampak positifnya terlebih dahulu:
1. Dari segi pendidikan: siswa dapat mencari bahan untuk mengembangkan ilmu mereka, dapat mencari program beasiswa yang diadakan di seluruh dunia melalui internet, dapat lebih kreatif untuk mengembangakn bakat atau skill.
2. Dari segi ekonomi: semakin mudah untuk melakukan transaksi online, jual-beli online yang dewasa ini semakin pesat perkembangannya.
3. Dari segi sosial: komunikasi dapat terjalin meskipun dengan jarak yang jauh keberadaannya, dapat mengakses berbagai hiburan yang mereka inginkan, dan lain-lain.
Sekarang saya akan menjelaskan dampak negatif yang akan ditimbulkan:
1. Dari segi pendidikan: akan membuat siswa menjadi malas karena merasa mudah dengan adanya internet, bisa tinggal copy-paste. Dan semua tugas akan selesai begitu saja, tanpa harus menelaah terlebih dahulu.
2. Dari segi ekonomi: banyaknya penipuan yang mengatas namakan toko online, maraknya pencurian data perusahaan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
3. Dari segi sosial: Banyak orang yang malas bertatap muka langsung, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, orang akan lebih individual, apatis dengan lingkungan sekitar, dan anti sosial.
Saat teknologi internet diaskses dengan baik, tentunya akan menghasilkan hal yang baik dan menguntungkan pula untuk kita sebagai penggunanya. Semuanya kembali lagi tentang bagaimana si pengguna mengakses internet tersebut. Oleh sebab itu, kita harus bijak dalam mengakses internet. Entah dalam kontennya, intensitas waktu yang dihabiskan untuk mengakses internet, atau bahkan kita sudah benar-benar lupa akan waktu yang seharusnya kita habiskan dengan orang disekitar kita. Pesan saya, jadilah orang yang bijak dalam berinternet. Selamat malam...