A. Pengertian Manajemen
Ada
banyak pendapat yang diutarakan para ahli manajemen tentang pengertian
manajemen. Oleh karena perbedaan pengertian manajemen yang ada, pengertian
manajemen terdiri atas beberapa segi:
1.
Pengertian manajemen ditinjau dari segi seni (art). Pengertian
manajemen ditinjau dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet
berpendapat bahwa pengertian manajemen ialah seni (art) dalam menyelesaikan pekerjaan orang lain.
2. Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan. Pengertian
manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gulick.
Gulick mengatakan bahwa pengertian manajemen adalah bidang pengetahuan yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3.
Pengertian Manajemen ditinjau dari segi proses. Pengertian
manajemen ditinjau dari segi proses menurut James A.F. Stoner. Stoner
berpendapat bahwa definisi manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership) dan pengawasan
(mengendalikan/ controlling) kegiatan anggota
dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.
B. Pengertian Kepemimpinan
Menurut
Yukl (Usman, 2011: 279-280), beberapa definisi yang dianggap cukup mewakili
selama seperempat abad adalah sebagai berikut:
a) Kepemimpinan adalah perilaku
dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang
ingin dicapai bersama (shared goal).
b) Kepemimpinan adalah pengaruh
antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan
melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan
tertentu.
c) Kepemimpinan adalah pembentukan
awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
d) Kepemimpinan adalah
peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada dan berada di atas kepatuhan
mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
e) Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah
pencapaian tujuan.
f) Kepemimpinan adalah sebuah
proses memberikan arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan
yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
mencapai sasaran.
Terry
& Rue (Usman, 2011: 280) menyatakan bahwa kepemimpinan hubungan yang ada
dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar
dalam hubungan tugas yang diinginkan.
Sanusi
(Usman, 2011: 280) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah penyatupaduan dari
kemampuan, cita-cita, dan semangat kebangsaan dalam mengatur, mengendalikan,
dan mengelola rumah tangga keluarga maupun organisasi atau rumah tangga negara.
Ditambahkan pula oleh Sanusi (1985), kepemimpinan dalam arti substansi merunjuk
pada suatu kenyataan di mana seseorang atau sistem mempunyai kekuatan dan
keberanian dalam menyatakan kemampuan mental, organisasional, fisik, yang lebih
besar dari rata-rata umumnya, yang antara lain didukung oleh unsur-unsur
penting sebagai ways and means.
Kepemimpinan
menurut Yaverbaum&Sherman (Usman, 2011: 281), “Leadership is act of gaining cooperation from people in order to
accomplish something” (Kepemimpinan adalah tindakan mendapatkan kerja sama
dari orang untuk mencapai sesuatu)”.
Kepemimpinan
menurut Bush (Usman, 2011: 281), “I mean
influencing others actions in achieving desirable ends” (Yang saya maksud
dengan kepemimpinan ialah mempengaruhi tindakan orang lain untuk mencapai
tujuan akhir yang diharapkan).
Dari
berbagai pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan
merupakan proses pemimpin mempengaruhi pengikut untuk:
a)
menginterprestasikan keadaan (lingkungan organisasi)
b)
pemilih tujuan organisasi
c)
pengorganisasian kerja dan memotivasi pengikut untuk mencapai tujuan organisasi
d)
mempertahankan kerjasama dan tim kerja
e)
mengorganisasi dukungan dan kerjasama dari luar organisasi.
C. Pengertian Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008:60) adalah
proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman
(2008:60) juga berpendapat bahwa
perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan
dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana,
di mana, dan bagaimana cara melakukannya.
Pengertian
perencanaan adalah suatu
kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan
yang baik (Soekidjo, 2003).
Dari
pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai,
dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu (Usman, 2011:66).
Pelaksanaan
dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur
yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan
pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
D. Langkah-Langkah
Menyusun Perencanaan
Dalam
menyusun perencanaan yang baik, seorang manajer akan mempertimbngkan berbagai
pertimbagan berkaitan dengan pengembangan organisasi yang dikelolanya seperti
berikut:
1) Menganalisis dan melakukan prediksi untuk masa yang
akan datang.
2) Menetapkan sasaran jangka panjang dan menentukan
sasaran yang ingin dicapai dan menetapkan hasil yang menjadi target dan tujuan
akhir.
3) Menentukan berbagai kebijakan berkaitan dengan metode
kerja yang akan diterapkan.
4) Menyusun jadwal atau program yang harus dilakukan
dalam rangka pengembangan organisasi.
5) Melakukan evaluasi anggaran keuangan dengan menetapkan
sumber-sumber keuangan dan mengalokasikan pos-pos pengeluaran yang akan
digunakan dalam kegiatan.
E. Manfaat Perencanaan
a) Fokus dan Fleksibilitas
Perencanaan
mengembangkan fokus dan fleksibilitias. Suatu organisasi yang memiliki fokus
mengetahui apa yang terbaik, mengetahui yang dibutuhkan oleh konsumen dan
mnegetahui bagaimana melayani konsumen (pelanggang) dengan baik. Fleksibiltas
dalam sebuah organisasi beroperasi secara baik dan dinamis juga mempunyai
pandangan masa depan. Organisasi ini siap mengambil tindakan cepat ketika
terdesak dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Perencanaan membantu para
manajer pada berbagai tipe organisasi untuk mencapai kinerja yang lebih baik
karena:
1. Perencanaan berorientasi
pada hasil. Perencanaan ini menciptakan pengertian arah orientasi kinerja.
2. Perencanaan berorientasi
pada prioritas. Perencanaan ini memastikan hal yang paling penting untuk
mendapat perhatian yang utama.
3. Perencanaan berorientasi
pada keuntungan. Perencanaan membantu mengalokasikan sumber-sumber untuk mendayagunakan
kekuatan yang terbaik.
4. Perencanaan berorientasi pada perubahan.
Perencanaan membantu mengantisipasi masalah dan kesempatan sehingga dapat
mencapai kesesuaian yang terbaik.
b) Pengembangan dan Koordinasi
Perencanaan
mengembangkan koordinasi. Setiap tujuan yang direncanakan dalam sebuah
organisasi berbeda-beda
namun mempunyai tuntutan waktu penyelesaian yang sama. Hierarki tujuan merupakan
suatu rangkaian tujuan yang berhubungan satu sama lain sehingga saling terkait
dengan tingkatan yang dibawahnya. Ketika organisaasi secara keseluruhan
dilaksanakan dengan baik, ini berarti bahwa tingkatan tujuan yang lebih tinggi
saling terkait dengan tingkatan tujuan yang lebih rendah guna mencapai tujuan
bersama.
c) Pengembangan Pengendalian
Perencanaan
mengembangkan pengendalian. Pengendalian manajerial meliputi pengukuran dan
pengevaluasian hasil kinerja dan pengambilan tindakan korektif untuk
mengembangkan hal-hal
yang diperlukan. Jika hasil, tujuan, dan tindakan perencanaan tidak seperti
yang diharapkan, dapat diselesaikan dengan proses pengawasan.
d) Manajemen Waktu
Manajemen
waktu merupakan hal yang tak kalah penting dalam perencanaan karena biasanya
banyaknya tuntutan dengan waktu yang tersedia tidak cukup dengan kenyataannya.
Akhirnya jika
kita tidak bisa memanajemen waktu dengan baik, maka perencanaan yang
direncanakan pada waktu yang telah ditentukan malah tidak bisa terselesaikan
dengan baik.
F. Jenis Perencanaan dalam
Organisasi
Para
manajer menggunakan berbagai pendekatan perencanaan yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhannya. Pada umumnya perencanaan dibagi menjadi tiga: Perencanaan jangka
pendek ke perencanaan jangka panjang;
strategi dan perencanaan operasional;
perencanaan tetap;
yang terakhir, rencana sekali pakai.
1) Perencanaan jangka panjang
dan jangka pendek, merupakan
perencanaan untuk jangka waktu satu tahun atau kurang. Perencanaan jangka
menengah untuk jangka waktu 1 sampai 2 tahun. Perencanaan jangka panjang
merupakan perencanaan untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih.
2) Perencanaan strategi dan perencanaan operasional, menunjukkan kebutuhan jangka
panjang dan menentukan kegiatan komprehensif yang telah diarahkan. Perencanaan
pimpinan puncak dalam cakupan ini termasuk menentukan tujuan untuk organisasi
secara keseluruhan atau subunit utama kemudian memutuskan kegiatan-kegiatan apa yang hendak
diambil dan sumber-sumber
apa yang diperlukan untuk mencapainya.
Perencanaan
operasional lingkupnya lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Perencanaan operasional didefinisikan sebagai kebutuhan apa saja yang harus
dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi dan untuk mencapai
tujuan strategi tersebut. Perencanaan operasional yang khas dalam bisnis
perusahaan meliputi:
a) Perencanaan produksi. Perencanaan yang berhubungan
dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan orang-orang dalam pekerjaannya.
b) Perencanaan keuangan. Perencanaan yang berhubungan
dengan dana yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aktivitas operasional.
c) Perencanaan fasilitas. Perencanaan yang berhubungan
dengan fasilitas dan layout pekerjaan yang dibuthkan untuk mendukung tugas
berbagai kegiatan.
d) Perencanaan pemasaran.
e) Perencanaan yang berhubungan
dengan keperluan penjualan dan pendistribusian barang dan jasa.
f) Perencanaan sumber daya
manusia. Perencanaan
yang berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian , dan penempatan orang-orang dalam berbagai
pekerjaan.
3) Perencanaan tetap, merupakan perencanaan yang
digunakan untuk kegiatan yang terjadi berulang kali secara terus menerus.
Perencanaan tetap ini terdapat dalam kebijaksanaan operasional, prosedur dan
peraturan.
4) Perencanaan sekali pakai, merupakan perencanaan pada
situasi yang jarang terjadi atau unik. Anggaran dan jadwal proyek merupakan
contoh yang tepat untuk perencanaan sekali pakai.
Referensi:
Hasanuddin Rahman Daeng Naja. (2004). Manajemen
Fit & Proper Test. Yogyakarta: Pustaka Widya Tama.
Usman, Husaini. (2011). Manajemen:
Teori, Praktek dan Riset Pendidikan.
Yogyakarta: Bumi Aksara. Edisi Ketiga.
Nototmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta: Rineka
Cipta. Cetakan Kedua.
Schermerhorn,
J. R., (2003). Manajemen. Jogjakarta:
Andi Yogyakarta.
Mukhyi, M. A. & Saputro,
I. M. (1995). Pengantar Manajemen Umum
(Untuk STIE). Depok: Universitas Gunadarma.
Supar, M. (2007). Ekonomi
3. Jakarta: Yudhistira Quadra.