Hai,
kawan-kawan....
Namaku
adalah Daun. Aku lahir di sebuah desa yang sampai saat ini masih aku cintai dan
aku sayangi. Aku tinggal di sini, di Indonesia, yang memiliki ribuan pulau yang
indah dan memiliki milyaran warisan dunia yang sangat menakjubkan keindahannya.
Aku cinta negeriku ini, dimana perairannya menyumbang keindahan bumi yang
tampak membiru.
Aku tinggal
di sebuah desa, namanya Desa Suka Asri. Warga-warga di sini sangatlah
ramah-tamah. Aku cintaaaa sekali dengan desa ini. Udaranya masih sejuk sekali.
Berbeda dengan kota-kota yang sudah padat penduduk dan udaranyapun merusak
paru-paru manusia, juga paru-paru alam di bumi ini.
Di desaku
banyak warga yang mata pencahariannya masih memanfatkan alam sekitar, namun tidak
merusak. Seperti bapak dan ibu tani yang setiap pagi hingga petang setia
terhadap ladang taninya, lalu ada juga yang mengurus perkebunan, menternak
hewan, dan masih banyak lagi. Termasuk ayahku, selain menjual hasil kebun di
pasar. Ayah juga sangat cinta terhadap lingkungan dan alam. Biasanya sepulang
dari pasar, ayah memberi makan domba-dombanya dan membersihkan kandangnya dari
kotoran domba-domba tersebut. Tapi, ayah tidak pernah membuang sembarangan
kotoran dombanya. Biasanya ayah mengumpulkan kotoran domba-domba tersebut, lalu
kotoran tersebut dijadikannya pupuk untuk tanaman dan lalu di jual.
Ibuku hanyalah
ibu rumah tangga biasa. Tapi, ibu adalah ketua PKK di desa kami. Biasanya tugas
mereka memanfaatkan dan berkreasi dari bahan-bahan yang dapat di daur ulang
atau Recycle. Ibuku sangat mencintai
alam. Setiap beliau melihat halaman rumahnya kotor, pasti ibu segera
membersihkannya. Apalagi, jika kotoran tersebut fisiknya berupa sampah plastik.
Wah, ibu sangat suka! Karena, hal tersebut cukup menguntungkan untuk ibu.
Karena adanya sampah tersebut, membuat ibu dan teman-teman PKK-nya semakin
dapat berkreasi lebih jauh dan semakin mengembangkan pikirannya.
Dan satu
lagi di anggota keluargaku, aku memiliki seorang kakak perempuan, namanya
Bunga. Kakakku kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau SMA. Kakakku
adalah salah satu orang yang sangat mencintai kebersihan, sama halnya denganku.
Maka dari itu, kakak tidak pernah coba-coba untuk jajan sembarangan. Kakak
selalu membawa bekal ke sekolah. Dan kakakku juga selalu membawa air mineral
dari rumah yang disimpannya dalam botol minumnya. Kakak tidak pernah mau
membeli air minum kemasan. Karena, kakak tidak ingin menambah sampah plastik
yang semakin bertumpuk di bumi ini. Biasanya, proses yng dijalani kakak
dinamakan Reuse atau penggunaan
kembali barang yang masih bisa digunakan. Dan
penduduk di desa ini juga tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh
anggota keluargaku. Mereka selalu bergotong royong dalam menjaga desa ini.
Setiap hari Minggu, biasanya peduduk desa kami bersama-sama bekerja bakti.
Seperti membersihkan saluran air, menanam tanaman-tanaman yang kuat meyerap air,
mengubur barang-barang yang sekiranya sudah tidak digunakan lagi, dan
lain-lainnya.
Di desa
kami sangat mendukung dan mencoba menerapkan program-program yang di buat oleh
pemerintah seperti, “Menanam Seribu Pohon” untuk membantu penyerapan air,
menerapkan program KB atau Keluarga Berencana untuk mengurangi angka kelahiran
agar bumi tidak semakin padat, dan program-program lainnya. Di desa kami juga
harus memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan atau membuang
sampah ke sungai. Hal tersebut sangat disarankan tentunya kepada seluruh
penghuni planet ini, agar aliran sungai dapat mengalir seperti seharusnya.
Warga-warga desa ini juga masih sangat gemar bepergian menggunakan sepeda.
Karena, bepergian meggunakan sepeda sangat berguna untuk mengurangi dampak
polusi udara yang sangatlah merusak.
Dan aku,
meskipun aku seorang gadis kecil yang masih duduk di tingkat Sekolah Dasar,
tapi aku selalu belajar dari semua yang diterapkan dan dijarkan oleh keluarga
dan lingkungan sekitarku. Bukan hanya keluarga, bahkan alam ini membuatku sadar
betapa pentingnya menjaga seluruh permukaan bumi ini, beserta isinya. Bapak-Ibu
guruku di sekolah juga selalu mengajarkan bagaimana caranya agar bumi tetap hidup
dan kita sebagai penghuninya agar tetap dapat menghuni planet ini.
Efek rumah
kaca sangatlah berdampak negatif terhadap lapisan ozon yang kini mulai menipis.
Produksi kendaraan seperti motor dan mobil juga seharusnya dikurangi demi
kelangsungan hidup kita di masa selanjutnya. Menurut buku yang aku baca, planet
bumi adalah planet ketiga yang “dekat” dengan sumber tata surya setelah planet
merkurius dan venus. Coba kalian pikirkan kawan, apa jadinya jika lapisan ozon
kita semakin menipis dan jarak antara bumi dan matahari kurang lebih 149.600.000 KM? Dan tentunya udara akan semakin panas dengan
menipisnya perantara tersebut. Dan lapisan es di kutub juga akan terus mencair
dan membuat kota-kota yang datar semakin tenggelam dan lalu hilang.
Nah, mulai dari
sekarang. Marilah kawan kita jaga bumi kita ini dengan melakukan hal yang tidak
menguntungkan diri kita sendiri. Mari kita jaga dan rawat bumi ini, sebagaimana
kita menjaga dan merawat diri kita sendiri. Kita sebagai manusia yang di beri
akal kepada Tuhan Yang Maha Esa, harus bisa berpikir bagaimana caranya agar
hubungan kita dengan alam akan tetap terjaga ke-harmonisan-nya.
Save Our Earth!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar