Sabtu, 18 April 2015

Apa Perbedaan Bakat Dan Kreativitas?

Pada tulisan kali ini penulis akan menulis tentang perbedaan bakat dan kreativitas. Sebelumnya, penulis menulis di blog ini untuk memenuhi tugas Softskill.

Pada dasarnya belum terdapat pengertian yang sama tentang keberbakatan dari beberapa ahli. Hagen dan Hollingworth (dalam Hawadi, 2002) membedakan antara gifted dan talented. Gifted ditujukan pada individu dengan kemampuan unggul dibidang seni, musik, dan drama. Kemudian Cutts dan Musseley (1957 dalam Hawadi, 2002) membedakan antara bright dengan gifted dan talented. Menurut kedua tokoh tersebut, bright diartikan individu yang mampu menempuh pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (kolese) dan lancar dalam karier yang dipilihnya. Gifted diartikan individu yang memiliki potensi yang lebih tinggi daripada individu dengan tingkat bright, sedang talented menunjuk pada individu yang memiliki kemampuan tidak lazim (luar biasa dibidang akademis, tanda umum adalah adanya kemampuan yang tergolong superior).

Pandangan yang terbaru mempersepsikan keberbakatan tidak hanya dari satu segi saja yaitu kemampuan intelektual, tetapi juga dari segi lain atau kemampuan lain, misalnya kreativitas, seni, olahraga, dan lain-lain. Pandangan terakhir tersebut dikategorikan dalam pendekatan yang menggunakan kriteria majemuk atau multi-kriteria. Contoh pandangan yang menggunakan pendekatan tersebut adalah pandangan USEO (United States Office of Education) dan pandangan Renzulli.

Sedangkan kreativitas secara konvensional didefinisikan dengan pendekatan tiga P, yaitu pribadi yang  kreatif, proses kreatif, dan produk kreatif (Barron 1988 dalam Davis 1993: 39). Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175)  berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.

Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang secara optimal. Beberapa faktor yang menentukan adalah:
1.     Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak.
2. Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu, percaya akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan anak mereka.
3.     Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat dengan suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan, atau rasa terpisah.
4.   Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak, mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan menghasilkan karya-karya yang baik.
5.     Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri amat penting karena orang tua merupakan model bagi anak.
6.     Menghargai kreativitas: anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif.

Kendala terhadap produktivitas kreatif dapat bersifat internal, yaitu berasal dari individu itu sendiri. Dapat pula bersifat eksternal, yaitu terletak pada lingkungan individu, baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Kendala internal yaitu keyakinan bahwa lingkunganlah yang menyebabkan dirinya tidak mempunyai kesempatan mengembangkan kreativitasnya. Kendala eksternal antara lain yaitu tentang evaluasi, pujian, perasaan diamati selagi mengerjakan sesuatu, pemberian hadiah dan persaingan.

Menurut Utami Munandar (2009:71) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan ide-ide baru yang ada dalam dirinya sendiri. Adapun ciri-ciri dari kreativitas adalah:
1.      Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
2.     Sering mengajukan  pertanyaan yang baik
3.     Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4.     Bebas dalam menyatakan pendapat
5.     Mempunyai rasa keindahan yang dalam
6.     Menonjol dalam salah satu bidang seni
7.     Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang
8.     Mempunyai rasa humor yang luas
9.     Mempunyai daya imajinasi
10.                        Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah

Jadi, bakat dan kreativitas adalah saling berkaitan satu sama lain. Kebutuhan sosial akan kreativitas dirasakan di mana-mana dan tampak dalam sistem pendidikan, penggunaan waktu luang, pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan keluarga. Makna dari pengembangan kreativitas berkaitan dengan kualitas perwujudan diri, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, kepuasan dalam mencipta, dan peningkatan kualitas hidup. Sikap orang tua dalam mendukung kreativitas anak juga sangat diperlukan dengan menyediakan sarana pendukung dan motivasi serta mengembangkan hobi dalam keluarganya masing-masing. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus senantiasa berusaha memikirkan bagaimana cara menumbuhkan kreativitas siswa dalam belajar, dengan mempertimbangkan tahap-tahap munculnya kreativitas (persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi).


Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar